Saturday, April 26, 2008

Hidup adalah Bagaimana Kita Mensyukurinya Dengan Sepenuh Hati..

Mungkin dunia ini memang tidak akan terlepas dari masalah kemiskinan. Meskipun demikian, nilai kehidupan yang harus kita ambil adalah bagaimana kita mensyukuri kehidupan kita dengan salah satu caranya bekeja secara halal dan sepenuh hati sesulit, serendah atau setinggi apapun itu. Ibu Mariamin di usianya yang sudah cukup tua masih terus berjuang bagi keempat anaknya yang meskipun kini sudah ada yang bekerja karena beliau ingin terus memberikan yang terbaik bagi meeka sampai mereka benar-benar siap untuk menghadapi dunia yang sebenarnya.

Dengan kemampuan memasaknya, Bu Mariamin selama 15 tahun ini menjadi penjaga warteg dan memuaskan pelanggannya dengan kenikmatan masakan yang dibuatnya. Seringkali kita merasa pekerjaan yang layak adalah pekerjaan yang bergengsi seperti pengusaha, dokter, fashion designer, atau pekerjaan lain yang dianggap memberikan kemewahan, ketenaran, dan kenikmatan duniawi. Sedangkan pekerjaan yang digeluti oleh orang-orang kecil seperti pemulung, pedagang kecil, dan penjaga warteg seperti yang dikerjakan oleh Bu Mariamin ini hanya dipandang sebelah mata dan tidak masuk dalam hitungan dunia kerja yang selama ini dipandang oleh orang-orang pada umumnya. Sebenarnya apakah arti memeras keringat itu? Setiap orang bekerja siang malam untuk menghidupi keluarganya dan kelangsungan hidupnya sendiri. Tetapi justru orang-orang kecil dan miskin yang bekerja dengan sepenuh hati meskipun pekerjaan itu tidak begitu memenuhi kehidupannya sehari-hari yang lebih banyak mensyukuri kehidupannya daripada kita yang kaya dan memiliki banyak harta dan kekayaan duniawi. Bagi kita yang kaya akan harta terkadang terlalu sibuk dengan pekerjaan dan hartanya sehingga sering lupa akan Tuhan yang telah memberkati mereka sehingga bisa menjadi seperti sekarang ini.

Dalam hidup ini memang manusia diciptakan dengan kebutuhan yang tak terbatas, dan manusia juga tak pernah puas. Karena ketidakpuasan itu manusia terkadang cenderung menghalalkan segala cara untuk menjadi kaya dan menomorduakan Tuhan. Burung diciptakan untuk bersiul dan merekapun bersiul. Manusia diciptakan untuk bersyukur kepada Tuhan tetapi kita tak melakukannya. Apakah kita harus jatuh miskin dulu baru akan mengingat akan Tuhan yang telah memberikan segala kenikmatan dan berkat bagi kita? Hidup bukanlah semata-mata untuk menjadi kaya dan terpandang. Tetapi hidup adalah bagaimana kita mensyukurinya dengan sepenuh hati dan menyerahkan seutuhnya kepada Tuhan sekurang dan semenderita apapun kita. Karena dalam Tuhan disitulah terdapat segala kenikmatan dan keindahan yang tak pernah ada dalam hidup. Semoga kemiskinan yang ada di sekitar kita bukannya membuat kita tambah jijik dan menyingkirkan mereka, namun menjadi salah satu alat Tuhan agar kita mensyukuri hidup kita. Tuhan memberkati..

No comments: