Thursday, April 24, 2008

Refleksi Pribadi : Menyadari arti kehidupan sesungguhnya

Saya bersyukur karena melalui tugas wawancara yang diberikan ini, saya menjadi lebih menyadari akan segala sesuatu yang tidak pernah sekalipun terpikirkan oleh saya sebelumnya, yang selama ini terjadi di sekitar saya. Bahwa masih banyak orang di sekitar saya yang hidupnya tidak seberuntung saya. Masih banyak orang yang bahkan hanya untuk makan sesuap nasi saja harus berjuang dan bekerja keras sebelumnya. Masih banyak orang yang merasakan pahitnya kehidupan, karena sulitnya mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Karena selama ini, ketika saya ingin makan, semua makanan sudah tersedia di atas meja makan, tanpa saya harus melakukan suatu perbuatan yang berarti. Tapi terkadang saya masih juga tidak bersyukur, karena makanan tersebut kurang enak, dan saya pun memutuskan untuk tidak makan makanan tersebut, bahkan meminta pembantu saya untuk memasakkan makanan lainnya.

Saya juga terkadang kurang bersyukur dengan segala sesuatu yang telah diberikan orang tua saya kepada saya. Saya merasa kurang puas dengan segala yang sudah saya miliki, dan selalu menuntut yang lebih baik lagi, yang lebih baru lagi. tanpa mengingat kebutuhan orang lain yang lebih membutuhkannya. Dan ketika permintaan saya tersebut tidak dipenuhi, saya menjadi marah kepada kedua orang tua saya dan ingin sekali rasanya menjauhi mereka.

Tapi, saya mulai mengenal Pak Toha melalui tugas wawancara ini. Pak Toha yang dalam hidupnya yang tidak bisa dikatakan cukup, ia selalu bersyukur atas apa yang di dapatkan hari itu, entah uang itu hanya cukup untuk kebutuhannya hari itu atau bahkan cukup untuk menabung biaya kuliah anak pertamanya dan biaya sekolah anak keduanya. Ia bahkan hidup jauh dari keluarganya, namun ia bersyukur karena masih dapat melepaskan rasa rindunya dengan pulang seminggu sekali ke rumahnya di Bojong. Saya kagum atas kerja keras dan perjuangan Pak Toha untuk dapat menghidupi kehidupannya dan keluarganya.

Dengan mendengar cerita tersebut, saat itu pula saya menjadi sadar, bahwa selama ini saya tidak pernah bersyukur akan semua yang saya miliki. Saya merasa malu karena saya selalu kurang bersyukur atas hidup saya selama ini, padahal di luar sana masih banyak orang yang tidak seberuntung saya.

Oleh karena itu, mulai saat ini saya akan lebih mensyukuri akan segala sesuatu yang saya miliki, lebih mensyukuri hidup saya ini, lebih menghargai orang tua dengan segala perjuangan, kerja keras dan jerih payah mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga, dan lebih peduli kepada orang yang tidak seberuntung saya sesuai dengan kemampuan saya.
Marlene Jane X4 / 21

No comments: