REFLEKSI :
Mengenal Kemiskinan di Kota Metropolitan
Tanggal 21 April yang lalu, saya dan teman saya pergi mengunjungi sebuah rumah yang berlokasi di kawasan Meruya, Jakarta Barat. Rumah tersebut sedang dibangun dan di sana terdapat banyak tukang-tukang bangunan yang sedang sibuk bekerja. Akhirnya kami memutuskan untuk mewawancarai salah satu dari tukang bangunan tersebut. Kami banyak bercerita dan saling bertanya jawab tentang profesi yang sedang ia kerjakan. Dari situ, kami banyak mendapat pelajaran yang berharga tentang arti kehidupan dan kerasnya kehidupan yang sebenarnya.
Seringkali dalam kehidupan ini, kami sebagai kaum remaja sangat mudah mendapat apa yang kami inginkan, tanpa memikirkan bagaimana susahnya orang tua yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kita. Padahal banyak sekali anak-anak yang seumuran kita yang hidupnya sangat susah bahkan tak bersekolah.
Dengan adanya wawancara ini, saya dan teman saya banyak sekali mendapat pelajaran yang sangat berharga. Mata kami terbuka akan kemiskinan yang dihadapi oleh sesama kami. Kami juga mengetahui bagaimana susahnya orang mencari uang untuk bertahan hidup. Dan kami dapat belajar untuk lebih menghargai dan berterima kasih kepada Tuhan dan orang tua yang telah memberikan kami banyak sekali keberuntungan yang belum dimiliki oleh orang lain.
( Isabela-x4-7)
Mengenal Kemiskinan di Kota Metropolitan
Tanggal 21 April yang lalu, saya dan teman saya pergi mengunjungi sebuah rumah yang berlokasi di kawasan Meruya, Jakarta Barat. Rumah tersebut sedang dibangun dan di sana terdapat banyak tukang-tukang bangunan yang sedang sibuk bekerja. Akhirnya kami memutuskan untuk mewawancarai salah satu dari tukang bangunan tersebut. Kami banyak bercerita dan saling bertanya jawab tentang profesi yang sedang ia kerjakan. Dari situ, kami banyak mendapat pelajaran yang berharga tentang arti kehidupan dan kerasnya kehidupan yang sebenarnya.
Seringkali dalam kehidupan ini, kami sebagai kaum remaja sangat mudah mendapat apa yang kami inginkan, tanpa memikirkan bagaimana susahnya orang tua yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan kita. Padahal banyak sekali anak-anak yang seumuran kita yang hidupnya sangat susah bahkan tak bersekolah.
Dengan adanya wawancara ini, saya dan teman saya banyak sekali mendapat pelajaran yang sangat berharga. Mata kami terbuka akan kemiskinan yang dihadapi oleh sesama kami. Kami juga mengetahui bagaimana susahnya orang mencari uang untuk bertahan hidup. Dan kami dapat belajar untuk lebih menghargai dan berterima kasih kepada Tuhan dan orang tua yang telah memberikan kami banyak sekali keberuntungan yang belum dimiliki oleh orang lain.
( Isabela-x4-7)
No comments:
Post a Comment